Recent Articles

Jumat, 12 Agustus 2011

Menengok Ramadhan Di Amerika 2011


Miftahussholihin.com, 

Memahami makna kebersamaan dan kemanusiaan, merupakan satu metode untuk saling mengerti dan memahami, miftahussholihin.com menyorot kegiatan UMAT MUSLIM di belahan  Dunia,
salah satunya berita dari Amerika, yang dikutif dari  lazuardibirru.org, tentang Ramadhan di Amerika yang unik dan sangat terasa nuansa kebersamaan dan rasa toleransi keberagamaan


Redaksi Sepenuhnya sebagai berikut.
Ramadhan di Amerika, Potret Kepedulian Umat Terhadap Sesama



Di bulan Ramadahan kaum muslimin di penjuru dunia melaksanakan rukun Islam yang ketiga, yaitu puasa. Momentum puasa tidak hanya semata-mata merupakan bentuk pengabdian kepada sang pencipta, namun juga sebagai sarana berbagi untuk sesama. Momentum puasa di bulan Ramadhan diharap bisa menjadi sarana berbagi untuk sesame.

Umat muslim saat Ramadhan biasanya berlomba-lomba berbuat kebaikan, karena di bulan suci ini setiap kebaikan mendapat pahala yang berlipat ganda. Tak ayal manakala banyak umat muslim atau lembaga tertentu yang berbagi di bulan ini, seperti buka puasa bersama, memberi bantuan pada fakir miskin, dan bantuan lainnya.

Ternyata kepedulian sosial seperti ini tidak hanya terjadi di Indonesia. Warga Muslim di Amerika Serikat juga melakukan hal yang sama. Seperti yang dilansir Voanews.com (02/08), salah satu organisasi nirlaba Islam, Faith, malakukan aksi amal Ramadan dengan memberantas kelaparan bagi warga sekitar di pinggiran Washington DC. Warga sekitar mendapat bantuan bahan pangan berupa beras dan minyak.

Maimuna, perempuan berusia 43 tahun yang berasal dari Pantai Gading  adalah salah satu dari sekitar 140 orang yang datang untuk mendapatkan bahan pangan gratis di kegitan amal organisasi “Faith” yang bertajuk “Herndon Without Hunger” atau kota Herndon bebas kelaparan.

Maimuna dengan sekitar 140 orang lainnya mengantri di samping perpustakaan yang sudah tutup untuk mendapakan sayuran segar, beras dan minyak goring; keperluan keluarga. Kegiatan amal yang dilakukan setiap senin di bulan Ramadan ini terbuka bagi siapa saja tanpa memandang latar belakang agama dan suku.

Mereka hanya perlu menjawab dua pertanyaan yaitu berapa orang isi rumah mereka dan apakah mereka bekerja. Banyak di antara mereka yang tinggal di daerah sekitar dan mengandalkan pembagian pangan ini untuk memberi makan keluarga mereka.

Faith adalah sebuah organisasi Islam yang berbasis di kota Herndon, sekitar 1 jam jauhnya bermobil dari Washington DC. Organisasi nirlaba yang berdiri sejak tahun 1999 ini tidak hanya memberi bantuan pangan tapi juga sandang dengan adanya toko baju bekas dan menyediakan pusat pengaduan kasus kekerasan dalam rumah tangga. Faith adalah singkatan dari Foundation for Immediate and Appropriate Temporary Help atau Yayasan untuk Pertolongan Cepat dan Tepat.

Relawan dari gereja membantu membagikan minyak dan beras bagi warga yang datang untuk bahan pangan gratis.

Makanan yang disumbangkan datang dari berbagai sumber, salah satunya adalah bank setempat yang mengatakan mereka memberikan bantuan karena ingin mendukung kegiatan positif yang sangat membantu masyarakat sekitar. Organisasi lain seperti Food Bank, Food for Others dan Pusat Islam Adams Center juga memberikan sumbangan baik berupa makanan maupun uang.

“Herndon Without Hunger” sebelumnya sepenuhnya mengandalkan komunitas Muslim untuk menggalang bantuan bagi kegiatan tahunan ini namun tahun ini berbeda. Mereka mengajak organisasi lain seperti Gereja Unitarian untuk membantu.

Ambreen Ahmed, Direktur Pelaksana Faith, mengatakan kegiatan tersebut akan diadakan sepanjang tahun, tidak hanya di bulan Ramadan. Jadi, lanjut Ambreen, pihaknya ingin supaya organisasi lain juga terlibat dan memprakarsai di bulan-bulan selain Ramadan.

Lebih dari 20 relawan muda mulai dari usia 5 – 20an tahun datang membantu menurunkan bahan makanan, menata, membagi dan mengatur alur penerima bantuan. Mereka yang kuat juga membantu para orang tua, ibu dengan anak untuk membawa kardus yang berat dan penuh makanan sampai ke kendaraan mereka.

Maimuna mendorong keretanya yang sekarang sarat dengan minyak, beras, tepung dan beberapa sayuran segar. Ia mengaku tanpa program ini, sulit bagi Maimuna dan suaminya yang bekerja sebagai supir bis untuk membayar tagihan dan memberi makan anak-anak remaja mereka. Untuk Ramadan tahun ini, sebagai muslimah, Maimuna berdoa supaya ekonomi Amerika bisa membaik dan Allah memberkati negara Amerika, tempat tinggal barunya sekarang. 

...........................................................................................................................................

0 komentar:

Posting Komentar