Recent Articles

Selasa, 09 Agustus 2011

ANALISA POTENSI SMK MIFTAHUSSHOLIHIN BANJARNEGARA



A.      ANALISA POTENSI SMK MIFTAHUSSHOLIHIN BANJARNEGARA

1.Potensi dan kelemahan internal       
Dalam perkembangannya SMK Miftahussholihin banjarnegara banyak memiliki potensi, kelemahan serta tantangan dari berbagai aspek yang perlu mendapat perhatian secara serius. Berikut ini adalah potensi, kelemahan serta tantangan yang di miliki oleh SMK Miftahussholihin
1.       Petensi internal
1)      Data fisik sekolah
. luas tanah                                            :
. ruang belajar teori                             :
. ruang bengkel otomotif            
        :
2.       Tenaga pendidik dan kependidikan yang sebagian besar masih muda dan produktif
3.       Kesesuaian jenjang pendidikan guru dan program diklat yang di tugaskan
4.       Supervisi internal terhadap administrasi guru dan wali kelas yang telah berjalan cukup baik
5.       Unit produksi sebagai penunjang pendidikan yang di miliki oleh SMK Miftahussholihin
6.       BKK yang selalu mendapatkan jepercayaan oleh dunia industry untuk mengadakan rekruitmen secara langsung maupun tidak langsung.
7.       Budaya hidup sehat dan bersih melalui program jum’at bersih dan sehat,kedisiplinan melalui program kedisiplinan serta nuansa agamis melalui keghiatan jum’at bersama yang rte;lah menjadi agenda tetap SMK  Miftahussholihin, dengan demikian akan terbentuk siswa yang sehat, disiplin dan ber moral
8.       Pembinaan prestasi akademik dan olah raga serta  kegiatan ekstrakurikuler lain yang dapat digunakan sebagai sumber motifasi semangat belajar siswa .
2.    Kelemahan internal
1)  kesadaran yang kecil dari guru untuk mengembangkan berkaitan profesinya
2)  anggaran belanja sekolah pada saat ini sangat leman mengingat kekuatan masyarakat yang  rata-rata dari keluarga menengah kebawah yang  beraklibat kemamopuan   sekolah mencapai tujuan sedikit  lambat  serta upaya mengeksplorasi partisisiopasi dan unit produksi belum barasil scara optimal
3) koleksi buku  perpustakaan yang terbatas dan sebagian besar sudah kurang relefan dengan perkembangan jaman.
4) pralatan praktikum yang baik jumlah maupun fungsinya sudah jauh tertinggal atau tidak relefan lagi dengan kebutuhan dunia usaha dan indrustri
5) masih ada beberapa guru yang gelar kesarjanaannya baru sebagai ahli madya atau tamatan-tamatan D3 saja.

0 komentar:

Posting Komentar